Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Alhamdulilahirrabil
alamin wasolatuwasalamu’ala asrofil ambyai wal mursalin wa’ala alihi wasohbihi
ajma’in amma ba’du.
Yang
terhormat Bapak Kepala SMK Negeri 1 Bawang beserta Wakilnya
Yang
saya hormati bapak / ibu guru besarta staff karyawan Tata Usaha
Serta
teman-teman yang saya sayangi dan saya banggakan
Pertama-tama
dan yang paling utama marilah kita panjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT,
atas Hidayah dan Karunia-Nya sehingga kita dapat berkumpul pada acara pagi hari
ini yaitu dalam acara Reuni Akbar SMK Negeri 1 Bawang Banjarnegara tanpa ada
halangan suatu apapun.
Tak
lupa Sholawat serta Salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabiulloh Nabi
Agung Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya. Semoga kita semua
mendapatkan Syafaatnya di Yaumul Akhir. Amiin amiin yaa rabbal alamain.
Sebelumnya
terimakasih sudah di beri kesempatan untuk berbicara, disini saya akan berbicara
sedikit tentang Bekal Hidup. Di sini saya akan membahas 5 M yaitu 5 huruf M
yang patut kita jadikan bekal perjalanan hidup kita baik di dunia maupun
akhirat. Pada
hakekatnya kita saat ini sedang melakukan perjalanan mengarungi hidup di dunia
yang akan menuju akhirat kelak. “Hidup ini hanya sebentar saja, seperti seorang
yang berjalan kemudian berteduh di bawah pohom rindang, kemudian berjalan
lagi,”demikian sabda Rasululla SAW. kita sebagai pengembara yang sedang
melakukan perjalanan, bekal apakah yang kita bawa untuk kehidupan hari ini dan
hari esok (akhirat). Alla SWT berfirman “Berbekallah, dan sesungguhnya
sebaik-baiknya bekal adalah taqwa.” (QS Al Baqarah,2:197). Langsung saja
berikut 5 M tersebut:
1. MU’AHADAH
(Selalu mengingat perjanjian dengan Allah SWT)
Perjanjian
yang telah kita lakukan ketika awal penciptaan ruh, sebagai syahadat kita yang
pertama. Allah berfirman “Dan ingatlah ketika Rabb mu mengeluarkan keturunan
anak-anak Adam dari subli mereka dan Allah mengambil kesaksian itu terhadap
mereka (seraya berfirman) Bukankah Aku ini Tuhanmu ? Mereka menjawab, Betul
(Engkau Tuhan kami) kami menjadi saksi. (Kami lakukan yang demikian itu agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan, Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap (Keesaan Tuhan).”QS Al A’raf, 7:172).
Seperti
juga sering kita ucapkan perjanjian ini dengan teguh dalam setiap shalat dalam
Surah Al Fatihah ayat 5 :”Hanya kepada Engkau kami menyembah, dan hanya kepada
Engkau kami memohon dan meminta pertolongan. Sudahkah kita mengabdi dan memohon
pertolongan hanya kepada Allah ?
2. MUJAHADAH
(Bersungguh-sungguh dalam beribadah) :
Ibadah,
adalah alasan Allah menciptakan manusia. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan agar mereka menyembah Ku.”QS Adz Dzariyat, 51:56).
Bermujahadah artinya bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ketaatan dalam menjalankan
perintah Allah. “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami,
benar-benar Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya
Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” QS Al ‘Ankabuut, 2�29:69).
3. MURAQOBAH
(Selalu merasa diawasi Allah) :
“Orang
yang banyak berzikir adalah orang yang selalu merasa diawasiNYA. Kata dzikir
atau Dzakaro berarti menghadirkan sesuatu ke dalam benak, Dzikrullah, bahwa
Allah mengetahui segala sesuatu. “Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan
yang tersembunyi.” QS Al A’la, 87:7).
4. MUHASABAH (Intropeksi
diri) :
Umar
bin Khattab berkata “Hisablah dirimu sebelum dihisab, timbanglah diri kita
sebelum ditimbang. Sesungguhnya berintropeksi diri bagi kalian pada hari ini lebih
ringan daripada hisab dikemudian hari.” Hal senada pernah diungkapkan Hasan al
Basyri, “Seorang mukmin itu pemimpin bagi dirinya sendiri. Ia menghisab dirinya
karena Allah.”
5. MU’AQOBAH
(Memberi sanksi ketika lalai beribadah) :
Sikap
kita jika bersalah memberi sanksi kepada diri sendiri dengan mengganti dan
melakukan amalan yang lebih baik meski berat. Dengan infaq dan sadaqah dan
sebagainya. Atau bersegera bertobat, berusaha dengan sungguh-sungguh tidak akan
mengulanginya.
Itu
saja yang bisa saya sampaikan, semoga 5
M ini lebih berharga nilainya dari Rp 5 M (miliar) dan semoga 5 M ini akan
menjadi bekal kita untuk keselamatan dunia dan akhirat. Apabila ada kesalahan
saya mohon maaf, dan apabila ada baiknya itu datang dari Allah SWT.
Billahi
taufiq wal hidayah,,
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Post a Comment
Post a Comment